PersadaFM – Terungkap fakta bahwa pada masa kemerdekaan, Jepang melarang adanya dokumentasi selama momentum kemerdekaan. Meskipun demikian dua fotografer berkebangsaan Indonesia berhasil mendapatkan tiga foto pada detik-detik kemerdekaan yang saat ini salah satu fotonya tersimpan di Layanan Memorabilia UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno.
Dijelaskan Pustakawan Terampil UPT. Perpustakaan Proklamator Bung Karno, Yuhana Fajar Purinda menyampaikan bahwa dua bersaudara Alexiux Impurung Mendur dan Frans Soemarto Mendur asal Sulawesi Utara sempat mengabadikan momen pada saat kemerdekaan Indonesia.
Alex dan Frans diceritakan mengetahui rencana pembacaan teks proklamasi oleh Soekarno dan Hatta pada 16 Agustus 1945 dini hari. Keduanya kemudian menuju jl. Pegangsaan Timur sekitar pukul 7 pagi dengan membawa kamera Leica dan sejumlah roll film. Pada saat sebelum pembacaan proklamasi kemerdekaan dikabarkan jika Ir. Soekarno mengalami sakit sehingga sampai di jl. Pegangsaan Timur no. 56 Jakarta pukul 10.00. Frans pada saat itu sempat mengambil banyak foto hingga satu roll foto miliknya penuh.
Mengetahui akan dirampas, Frans dan Alex sempat mengamankan tiga film roll negatif yang berisikan gambar pembacaan teks proklamasi, pengibaran bendera serta suasana ditempat tersebut.
Selanjutnya Alex mengamankan film negatif miliknya dengan menguburnya pada taman yang bertempat di depan kantor media Antara. Yuhana tidak menceritakan detail kapan film negatif tersebut diambil dengan cara mengendap-endap dari pihak Jepang, namun berhasil dipublikasikan pada 19 Februari 1948.
Salah satu foto yang menggambarkan pengibaran bendera pada momen proklamasi tersebut hingga saat ini masih tersimpan di ruang layanan Memorabilia. Yuhana menjelaskan jika foto yang didapatkan dari Yayasan Idayu Jakarta pada 2005 dibingkai dengan keadaan masih tertempel kaca sisa pigura yang lama. (zis/riz)