PersadaFM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan Badan Gizi Nasional (BGN) mulai dirasakan manfaatnya di Kabupaten Blitar. Tak hanya menyehatkan pelajar dan kelompok rentan, program ini juga memberi dampak positif bagi warga sekitar dengan membuka lapangan kerja serta menggerakkan ekonomi lokal.
Di Kabupaten Blitar, layanan MBG sudah berjalan di tiga titik, yakni Desa Sukosewu, Desa/Kecamatan Gandusari, dan Desa Kuningan Kecamatan Kanigoro sejak Selasa (19/8). Setiap layanan MBG dijalankan melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyiapkan ribuan porsi makanan bergizi setiap harinya.
Kepala SPPG Sukosewu, Aan Mahathir, mengungkapkan bahwa dapur MBG di wilayahnya melibatkan 47 tenaga kerja lokal, yang sebagian besar perempuan. Tidak hanya itu, seluruh bahan makanan juga dipasok dari petani dan UMKM sekitar.
“Program ini memang untuk anak-anak, tapi efeknya lebih luas. Warga bisa bekerja, UMKM ikut tumbuh, dan petani punya pasar tetap untuk hasil panennya,” ujarnya.
Setiap hari, dapur MBG Sukosewu menyiapkan lebih dari 3.000 porsi makanan untuk pelajar dari 10 sekolah. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, digunakan sekitar 3 kuintal beras, 3–4 kuintal sayur, 3 kuintal buah, serta 2–3 kuintal telur. Seluruh proses pengolahan dilakukan dengan standar ketat kebersihan dan gizi.
Suasana dapur SPPG tampak sibuk sejak pagi. Para chef dan ahli gizi bergotong royong meracik menu sehat, sementara armada distribusi menyalurkan makanan ke sekolah-sekolah secara bertahap.
Dengan pola distribusi yang teratur, anak-anak mendapatkan makanan bergizi sesuai kebutuhan, sementara masyarakat sekitar ikut merasakan manfaat ekonomi. Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesehatan generasi muda, tetapi juga memperkuat kemandirian pangan dan ekonomi lokal Kabupaten Blitar. (riz)
