PersadaFM – Momen Hari Raya Idul Fitri 1445 H menjadi berkah bagi sebagian warga Kota Blitar karena mampu mendulang rezeki dengan memproduksi ketupat. Salah satunya dilakukan Suyono (49), warga RT 2/RW 1 Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar yang telah membuat ketupat janur sejak puluhan tahun lalu.
Suyono selalu memproduksi ketupat setiap momen Lebaran untuk dijual secara langsung di pasar tradisional. Bersama keponakannya Sulaiman (35) dan dua anaknya, Septian (23) serta Rahel (17), Suyono dengan terampil menganyam dan mengisi ketupat sejak beberapa hari menjelang lebaran.
Suyono menjelaskan jika pembuatan ketupat dimulai dengan menganyam janur membentuk ketupat persegi dan bawang. Selanjutnya ketupat direbus dengan tungku dan bahan bakar kayu selama 4 jam.
Menurutnya, proses paling lama dalam pembuatan ketupat adalah perebusan. Sebelum ketupat dimasukkan ke dandang, airnya harus dididihkan terlebih dulu sekitar dua jam.
Suyono telah mempelajari pembuatan ketupat sejak masih kecil dan merupakan usaha musiman turun temurun dari kakek dan orang tuanya. Ia rela meninggalkan pekerjaan sehari-sehari sebagai pedagang ikan asap selama momen lebaran seperti saat ini.
Dalam sehari, ketupat mampu terjual 1.500-2.000 biji dengan harga Rp. 15.000 per ikat berisikan 10 ketupat kosong. Berbeda dengan ketupat matang, Suyono membandrol dengan harga Rp. 30.000 – 40.000 per ikatnya. (zis/riz)