PersadaFM – Perkembangan pertanian di Kabupaten Blitar saat ini tengah memasuki era penggunaan produk kimia untuk mempercepat dan mempermudah budidaya pertanian. Meskipun tercatat tidak melewati nilai ambang batas (NAB), namun sejumlah pihak menilai kandungan kimia dapat mempengaruhi kondisi kesehatan penggunanya.
Petani Blitar, Aryo Musthofa (46) menyebutkan jika penggunaan herbisida dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat karena adanya kandungan glifosat yang merupakan turunan rekayasa dari AMPA (asam aminometilfosfonat) didalamnya. Dalam penjelasannya, Aryo menyebutkan jika glisofat memiliki dampak negatif bagi tanaman maupun manusia yang mengkonsumsi.
Aryo menjelaskan jika kandungan glisofat pada herbisida beresiko tinggi menyebabkan kanker. Diketahui juga jika kandungan glisofat pada herbisida berpotensi menyebabkannkerusakan pada organ ginjal.
Selain itu, penggunaan herbisida dalam sistem pertanian juga berpotensi merusak tanah karena menyebabkan hilangnya unsur hara pada agregat tanah. Aryo mengungkapkan jika tanah menjadi tidak lengket sehingga ketika hujan dapat menghilangkan top soil pada tanah.
Aryo mencontohkan pada areal lereng gunung akan mudah mengalami longsor akibat tanah yang disemprot herbisida akan kering dan tidak dapat mengikat agregatnya.
Terakhir, Aryo menyebutkan jika terdapat dua jenis herbisida yang bersifat sistemik yang dapat membunuh semua tumbuhan serta herbisida kontak seperti gramaxon yang melekat pada jaringan gulma.
Pertama yang sifatnya sistemik bersifat membunuh semuanya. Sedangkan yang kedua, yakni herbisida kontak contohnya gramaxon. (zis/riz)