PersadaFM – Pemerintah Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, kembali menggelar kegiatan Posyandu Jiwa, bekerja sama dengan program Jalak Wadul Mas dari Dinas Sosial Jatim melalui UPT RSBL Kediri dan ERB (E Rantang Baskom) dari UPT PSBR Blitar, Sabtu (28/6/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya sinergis dalam menangani Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) secara humanis dan menyeluruh.
Camat Sanankulon, Drs. Basuki Wibowo, M.Si, menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan rutinitas yang telah beberapa kali dilakukan di kantor Desa Tuliskriyo, dan akan terus dilaksanakan secara berkala. Kegiatan Posyandu Jiwa ini dikemas dalam berbagai aktivitas seperti terapi bermain, psikoedukasi, interaksi sosial, dan pelatihan keterampilan sederhana yang mendukung proses pemulihan.
“Hari ini kita fasilitasi sekitar 22 peserta yang mengalami gangguan mental. Harapannya, mereka bisa dikelola dengan baik dan pelan-pelan membaik, bermanfaat, serta memiliki semangat hidup kembali,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur beserta UPT yang terlibat, serta Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Kabupaten Blitar dan para pendamping yang turut memfasilitasi antar jemput peserta.
Sementara itu, Kasi Pelayanan Sosial UPT PSBR Blitar, Sukajar, menjelaskan bahwa kegiatan ini juga menjadi bagian dari penguatan komunitas dan edukasi bagi keluarga penyintas gangguan jiwa.
“Melalui program ERB atau E Rantang Baskom, kami berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat dan keluarga ODGJ agar tidak melakukan diskriminasi. Pendekatannya berbasis komunitas, agar mereka bisa kembali pulih secara sosial dan emosional,” ungkap Sukajar.
Ia menambahkan bahwa kegiatan seperti ini merupakan langkah awal dalam proses pemulihan. Meski belum bersifat produktif secara ekonomi, namun sudah mulai mengurangi tekanan emosional, membangun rutinitas positif, dan menumbuhkan rasa percaya diri peserta.
Menariknya, pada kegiatan kali ini, peserta juga mendapatkan pelatihan keterampilan membuat sapu lidi dan keset yang diberikan oleh tim Jalak Wadul Mas. Hasil karya tersebut boleh dibawa pulang, sebagai bentuk penghargaan atas usaha mereka dalam belajar dan berproses.
“Harapannya, ke depan ODGJ bisa memproduksi sendiri di rumah. Minimal untuk dipakai sendiri, dan kalau memungkinkan bisa dijual sebagai bentuk kemandirian ekonomi,” tambah Sukajar.
Untuk diketahui, Program Jalak Wadul Mas sendiri merupakan singkatan dari Jangkauan Layanan Kesehatan Jiwa Dalam Keluarga dan Masyarakat, dari UPT RSBL Kediri. Sedangkan ERB atau E Rantang Baskom merupakan program dari UPT PSBR Blitar yang fokus pada pembentukan karakter remaja tangguh melalui edukasi berbasis komunitas. (riz)