PersadaFM — Malam budaya yang penuh makna kembali hadir melalui pagelaran Kresnayana XII di amphiteater Candi Penataran. Digelar pada Sabtu malam, 14 Juni 2025, acara ini memikat penonton dengan suguhan Tari Emprak yang dinamis dan fashion show batik khas Blitar yakni Cakrapalah, yang memamerkan keindahan motif lokal penuh filosofi.
Pagelaran kali ini mengangkat kisah Suta Ruhara dengan subtema Bener Tur Pener. Lakon ini menggambarkan Prabu Kresna sebagai raja dan titisan Dewa Wisnu yang diuji dalam menata perilaku putranya. Dengan kebijaksanaan seorang pemimpin sejati, Prabu Kresna mampu mengatasi gejolak istana dan menjaga keharmonisan rakyatnya.
Bupati Blitar, Rijanto, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para seniman dan budayawan yang menghidupkan pergelaran ini.
“Kresnayana lahir dari diskusi panjang untuk mengangkat nilai-nilai relief Candi Penataran, tempat yang kaya kisah Ramayana dan Prabu Kresna. Dari Blitar untuk Indonesia, kita gaungkan lagi kejayaan budaya ini agar Blitar semakin berdaya dan berjaya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Blitar yang dikenal sebagai Bhumi Laya Ika Tantra Adi Raja memang sarat sejarah. Dari masa Singhasari, Kediri, hingga Majapahit, tanah ini menjadi tempat persinggahan raja, pemujaan para dewa, dan lahirnya para pahlawan bangsa.
Pagelaran Kresnayana menjadi bukti bahwa warisan budaya Blitar tak hanya dijaga, tetapi terus dikembangkan sebagai inspirasi untuk membangun masa depan. (riz)