free web hit counter
""

DAMPINGI PELAKU DAN KORBAN, DOSEN UNU BLITAR TEKANKAN PENANGANAN SERIUS KASUS BULLYING SMP DOKO

Andri Kurniawan
IMG 20250722 WA0007

PersadaFM – Kasus bullying (perundungan) di salah satu SMP di Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, kembali menjadi sorotan publik setelah video aksi kekerasan yang dilakukan sejumlah siswa terhadap siswa baru beredar luas di media sosial. Peristiwa ini terjadi saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada Jumat (18/07/2025), tepatnya ketika kegiatan bersih-bersih lingkungan sekolah berlangsung. Ironisnya, kejadian ini luput dari pengawasan guru maupun pihak sekolah.

Menanggapi hal tersebut, Hengki Hendra Pradana, S.Psi., M.Psi., Dosen Psikologi Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar, menegaskan bahwa kasus bullying bukan hanya berdampak pada korban, melainkan juga pada pelaku. Dampak tersebut dapat terbawa hingga masa depan saat anak-anak kembali ke lingkungan masyarakat.

“Bullying dalam konteks psikologis tidak hanya berdampak pada korban saja, pelaku pun juga memiliki dampak untuk masa mendatang,” ujar Hengki yang juga menjabat sebagai Kaprodi Psikologi di UNU Blitar.

Menurutnya, pelaku bullying berpotensi mengalami gangguan kontrol emosi yang buruk, kecenderungan agresif, dan rendahnya rasa empati karena merasa memiliki kekuasaan lebih dibanding orang lain.

“Dalam konteks sosial, pelaku juga akan memiliki label negatif yang menyebabkan kesulitan diterima di lingkup sosialnya,” jelasnya.

Sementara itu, korban bullying cenderung menghadapi dampak psikologis yang lebih serius, seperti rasa cemas, depresi, hingga post traumatic stress disorder (PTSD).

“Korban pasti akan mengalami trust issue yang berkepanjangan ketika bertemu dengan orang baru, rasa takut akan muncul, bahkan kesulitan tidur karena beban pikiran,” tegas Hengki.

Hengki menilai, penanganan serius harus melibatkan semua pihak, tidak hanya berfokus pada penyelesaian hukum, tetapi juga pemulihan mental pasca kejadian.

“Jika tidak ada tindakan intervensi, maka dalam jangka panjang pelaku berpotensi mengembangkan perilaku agresif lebih jauh, seperti kekerasan rumah tangga dan bentuk kekerasan lainnya,” pungkasnya. (riz)

Baca Juga :  KEPOLISIAN SELIDIK CCTV SETELAH MUNCUL VANDALISME TOLAK AREMA JELANG PERTANDINGAN LIGA 1 INDONESIA