PersadaFM – Wilayah Kabupaten Blitar saat ini memiliki hutan dengan luasan mencapai 35.442,5 Ha. Informasi tersebut dikutip dari bidang Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Perhutani Blitar.
Dilihat dari luasnya wilayah alam di Blitar serta kondisi cuaca yang cenderung hangat tentunya banyak hewan liar yang hidup di wilayah Kabupaten Blitar. Hal tersebut juga dibenarkan ketua komunitas Blitar Timur Sahabat Satwa (BTSS), Samudra Rangga pada Sabtu (18/2/2023).
Samudra Rangga juga menjelaskan hewan liar jenis Ular di Blitar memiliki ciri-ciri tersendiri. Ia mengungkapkan jika ada dua jenis ular, yakni berbisa dan tidak berbisa. Selain itu, Samudra juga menjelaskan jika perbedaan ciri-ciri kedua jenis hewan tersebut dapat diketahui dengan mudah secara fisik.
Berikut ini ciri-ciri ular yang berbisa di daerah Blitar menurut Rangga,
1. Memiliki kulit hitam pekat, dan ketika didekati akan membentuk seperti sendok itu jelas ular Kobra Jawa.
2. Memiliki warna hijau, berukuran pendek dan memiliki ekor berwarna merah. Ular ini biasa disebut sebagai ular Luwuk, atau viper pohon.
3. Sedangkan untuk wilayah Blitar bagian selatan, terdapat ular dengan ciri-ciri berwarna coklat, berkepala segitiga dengan tubuh kecil. Ular yang biasa berkamuflase ditumpukan daun keting ini dikenal dengan istilah Bandotan Bedor atau juga Ranjau Darat.
4. Ular dengan motif belang hitam dan kuning, serta berukuran kecil ini dikenal dengan istilah Ular Weling. Ular ini cukup banyak ditemukan diarea persawahan Blitar.
Sedangkan untuk jenis ular tidak berbisa, Rangga menjelaskan bahwa yang banyak ditemui adalah jenis ular gadung dengan ciri warna hijau dan kecil. Ular Koros dan Priting yang memiliki warna coklat dengan bentuk tubuh kecil dan panjang.
Terakhir, Ia menyebutkan jenis ular Phyton, ular yang cukup sering terlihat di wilayah Blitar dengan ciri fisik berukuran besar dengan warna hitam dan coklat keemasan serta bermotif batik. Meskipun Phyton tergolong tidak berbisa, tapi ular ini merupakan jenis ular yang mematikan dengan lilitannya. (zis/riz)