PersadaFM – Di Indonesia, sebanyak 415 Kabupaten / Kota dari 30 Provinsi masuk kedalam kriteria resiko tinggi kasus Polio karena rendahnya imunisasi. Dikutip dari data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), terjadi penurunan jumlah vaksin Polio OPV serta IPV sejak Indonesia menetapkan prioritas Vaksin Covid-19.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar, Anggit Ditya Putranto pada Jum’at (14/4/2023) bahwa kasus Polio sempat ditemukan kembali pada tahun 2023 sejumlah tiga kasus dari Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Bireuen, dan Kabupaten Purwakarta.
Anggit menjelaskan, jika kasus Polio umumnya menular melalui air atau makanan yang tercemar oleh tinja yang mengandung virus Polio.Anggit juga menghimbau pada masyarakat agar memastikan anaknya telah mendapatkan dosis vaksin tetes dan suntik sesuai dengan yang dijadwalkan petugas kesehatan. Adapun umumnya, jadwal vaksinasi Polio berada pada rentan usia bayi satu hingga tiga bulan untuk jenis vaksin tetes OPV 1 hingga OPV 3, serta vaksin suntik IPV 1 dan vaksin tetes OPV 4 pada bayi berusia empat bulan.Anggit juga menjelaskan, jika dampak dari penyakit tersebut dapat menyebabkan kelumpuhan mendadak dengan sifat layuh atau lemas.
Kelumpuhan layuh pada anak berusia dibawah 15 tahun harus segera dilaporkan karena dapat mengakibatkan cacat permanen.Terakhir, Anggit berpesan pada masyarakat untuk menghindari virus Polio dapat dilakukan dengan menghindari Buang Air Besar (BAB) sembarangan, serta membersihkan tangan dengan sabun ketika sedang merawat anak. (zis/riz)
