PersadaFM – Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Dinas Tenaga Kerja kembali menyelenggarakan Job Fair Tahun 2025, Kamis (27/11), di Kantor Disnaker Kabupaten Blitar.
Agenda tahunan ini disambut antusias masyarakat, terutama para pencari kerja yang berharap memperoleh peluang kerja baru sesuai keterampilan yang dimiliki.
Bupati Blitar, Rijanto, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada dunia usaha dan para pengusaha yang berpartisipasi dalam bursa kerja ini. Ia menegaskan bahwa Job Fair merupakan upaya konkret Pemerintah Kabupaten Blitar dalam mempertemukan penyedia lapangan kerja dengan para pencari kerja, sekaligus menjadi wujud implementasi Catur Dharma Bupati dan Wakil Bupati Blitar dalam bidang peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Selain itu, Job Fair 2025 juga difungsikan sebagai sarana penyaluran lulusan pelatihan dari LPK, BLK, hingga perguruan tinggi. Pemerintah berharap kegiatan ini dapat membantu lulusan mendapatkan pekerjaan sesuai kompetensi, mendorong peningkatan keterampilan (up-skilling) dan penyegaran keahlian (re-skilling), serta memperkuat daya saing tenaga kerja lokal di pasar industri yang semakin kompetitif.
Bupati menyebutkan bahwa penurunan angka pengangguran menjadi salah satu prioritas yang terus didorong oleh pemerintah daerah. Berdasarkan data, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kabupaten Blitar pada 2024 tercatat sebesar 4,77%. Pada Januari hingga Agustus 2025, angka tersebut turun menjadi 4,49%, dengan jumlah tertinggi berasal dari lulusan SMA atau sederajat. Melalui penyelenggaraan Job Fair, pemerintah berharap semakin banyak tenaga kerja terserap, sehingga mampu menekan angka pengangguran secara bertahap.
“Kita semua berharap kegiatan seperti ini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, meningkatkan produktivitas perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Blitar, memperluas peluang usaha, serta menarik investasi baru,” ujar Bupati.
Dengan keikutsertaan berbagai perusahaan dari sektor industri, perdagangan, hingga jasa, Job Fair Kabupaten Blitar 2025 diharapkan menjadi momentum penting bagi masyarakat untuk memperoleh pekerjaan dan meningkatkan kualitas hidup. Pemerintah menginginkan agenda ini terus dilaksanakan secara berkala sebagai langkah strategis memperkuat ketenagakerjaan dan pembangunan ekonomi daerah. (riz)






