PersadaFM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar sampaikan penyakit antraks pada hewan ternak dapat menular pada manusia yang dapat disebabkan kontak langsung dengan produk maupun hewan ternak yang terinfeksi bakteri antraks. Dinkes Kabupaten Blitar minta masyarakat waspada dan kenali tanda-tanda hewan ternak yang terinfeksi bakteri antraks.
Kepala Dinkes Kabupaten Blitar, dr. Christine Indrawati pada Selasa (11/7/2023) mnyebutkan jika hewan ternak yang terinfeksi bakteri antraks umumnya memiliki gejala nafsu makan menurun, gelisah, sesak nafas, demam tinggi, kejang bahkan mengalami kematian yang mendadak. Selain itu, terdapat ciri khusus seperti keluarnya darah berwarna hitam dan encer dari lubang-lubang tubuh serta muncul pembengkakan pada area leher, dada, sisi perut, pinggang dan juga kelamin luar.
Sedangkan infeksi pada manusia, dr. Christine menjelaskan jika infeksi antraks memiliki tiga gejala mulai dari antraks kulit yang ditandai adanya benjolan seperti bekas gigitan serangga diarea kulit yang memiliki luka dan secara tidak sengaja terinfeksi bakter antraks. Selain itu, dr. Christine juga menyebutkan jika terdapat jenis antraks gantrointestinal yang dapat menyebabkan gejala sakit kepala, demam, mual muntah, nafsu makan menurun, diare, dan kesulitan menelan yang berasal dari infeksi antraks melalui daging olahan hewan yang terinfeksi antraks serta proses pematangan belum sempurna.
Lebih jauh lagi, dr. Christine menyampaikan jika Infeksi antraks yang paling berbahaya yakni antraks inhalasi yang disebabkan penderita menghirup spora antraks. antraks jenis ini sangat mematikan dan dapat dilihat dengan gejala flu hingga alami sesak di dada hingga berujung batuk darah.
Menanggapi hal tersebut, Dinkes Kabupaten Blitar menghimbau agar masyarakat dapat mewaspadai gejala penyakit antraks khususnya pada hewan ternak. Dinkes Kabupaten Blitar juga meminta masyarakat senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan tempat tinggal maupun kandang ternak yang dimiliki. (zis/riz)
