PersadaFM – Masyarakat sebelumnya dihebohkan dengan adanya isu tentang gelombang panas (heat wave) yang akan terjadi di Indonesia dengan perkiraan suhu udara mencapai 45°C sampai 50°C.
Dilansir dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisikan (BMKG) diketahui bahwa Indonesia tidak mengalami fenomena gelombang panas tersebut karena yang pemanasan suhu di Indonesia berasal dari siklus gerak semu matahari yang umun terjadi setiap tahun.
Selain itu, lonjakan suhu yang mencapai 37.2°C di stasiun BMKG Ciputat hanya terjadi selama satu hari pada 17 April 2023 dan telah kembali normal.
Saat dikonfirmasi tim Persada pada Jum’at (28/4/2023) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Kabupaten Blitar, Ivong Berttyanto membenarkan informasi tersebut dan meminta masyarakat dapat mencari informasi dari sumber terpercaya serta tidak mudah termakan isu.
Ivong juga menjelaskan jika suhu panas di Indonesia tidak memenuhi definisi gelombang panas yang ditetapkan oleh World Meteorological Organization (WMO) atau Badan Meteorologi Dunia.
Selain itu, suhu panas yang terjadi di Indonesia merupakan fenomena wajar yang terjadi di pada bulan April dan Mei akibat siklus tahunan gerak semu matahari.
Terakhir, menjelaskan jika masyarakat dapat menghindari bahaya paparan sinar ultraviolet (UV) dengan menghindari berjemur pada pukul 09.00-16.00 WIB, melakukan aktivitas berjemur selama 5-15 menit dengan rentan waktu 2-3 kali dalam satu minggu, serta menggunakan tabir surya saat diluar ruangan. (zis/riz)
