free web hit counter
""

BERMODALKAN KREATIFITAS DAN KETEKUNAN DIDALAM BENGKEL KECIL, PRIA INI HASILKAN KOMPOR BATIK ELEKTRIK

Andri Kurniawan
IMG 20250426 WA0006

PersadaFM – Damang Panggih Priandana (33) pemuda asal Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar membuktikan bahwa ketekunan dan kreativitas bisa membuahkan kesuksesan. Bermula dari ide untuk membuat kompor batik elektrik pada 2016, kini produk tersebut justru semakin berkembang dan menjadi primadona para pembatik dari berbagai daerah.

Berbekal pengetahuan di bidang elektronika, Damang memulai usahanya dari gudang kecil di samping rumahnya. Kompor batik yang biasanya dibuat dengan pembakaran minyak, kini dibuatannya dari bahan kayu triplek dengan elemen pemanas listrik.

Damang menyebutkan jika pembuatan satu unit kompor hanya memakan waktu kurang dari 15 menit. Saat ini Ia telah memasok pesanan toko mulai dari Solo, Kalimantan dan Bangka Belitung.

Damang mampu menjual 100 hingga 150 unit kompor eletrik dalam satu bulan. Ia menjual kompor batik elektriknya dengan harga grosir Rp92.000–Rp95.000 per unit dan Rp120.000 untuk eceran.

Berkat strategi pemasaran yang efektif melalui pameran dan memanfaatkan media sosial, Damang mampu meraup omzet Rp9,5 juta hingga Rp10 juta per bulan.

Dengan inovasi dan kerja keras, Damang membuktikan bahwa produk lokal bisa bersaing di pasar nasional. (zis/riz)

Baca Juga :  Pemkab Blitar Ajak Warga Kelola Lingkungan Hidup Menuju Satu Bumi Untuk Masa Depan