free web hit counter
""

BARU DIRESMIKAN, PONDOK PESANTREN JATI SANAN JADI BAGIAN DARI PROGRAM 1000 SPPG PESANTREN DI INDONESIA

Andri Kurniawan

PersadaFM – Pondok Pesantren Jati Sanan di Desa Kamulan, Kec Talun resmi meluncurkan Satuan Pelayan Pemenuhan Gizi (SPPG), sebagai bagian dari program nasional 1.000 pesantren yang akan memiliki SPPG, pada Minggu (09/11).

Program ini merupakan implementasi Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk meningkatkan kualitas gizi santri, siswa, dan masyarakat sekitar pesantren, sekaligus memperkuat ketahanan gizi nasional.

Pengasuh Pondok Pesantren Jati Sanan, H. Ahmad Tamim, S.H.I., M.H., menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan pemerintah pusat maupun daerah.

“Saya bangga dan berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto karena telah melahirkan program strategis SPPG—inti dari program ini adalah makan bergizi gratis. Terima kasih juga kepada Komite lintas kementerian yang memfasilitasi program ini. Pondok Jati Sanan termasuk salah satu dari 1.000 pesantren yang menjalankan SPPG,” ujarnya.

H. Ahmad Tamim menjelaskan, layanan SPPG di Jati Sanan tidak hanya untuk santri, tetapi juga siswa sekolah sekitar, ibu hamil, ibu menyusui, dan lansia.

“Saat ini kami melayani 1.000 penerima manfaat dan bertahap akan meningkat menjadi 1.500 setelah seluruh relawan menyelesaikan pelatihan higienitas dan pengelolaan dapur. Target total kami mencapai 3.500 penerima manfaat, termasuk santri dan masyarakat sekitar,” jelasnya.

Untuk diketahui, Program 1.000 SPPG pesantren secara nasional telah mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar, memastikan bahwa setiap SPPG pesantren dibangun dengan persyaratan ketat untuk menjamin kualitas MBG.

Menko Muhaimin juga membentuk Komite Percepatan Pemberdayaan Masyarakat yang diketuai oleh Badrut Tamam, dan menekankan bahwa kualitas pembangunan SPPG harus memenuhi standar Badan Gizi Nasional (BGN).

Sementara itu, Bupati Blitar, Rijanto, yang hadir langsung dalam peresmian SPPG Jati Sanan, menilai program ini sebagai bukti nyata sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.

Baca Juga :  Jumlah Kunjungan Wisatawan Bulan September 2023 di Pantai Serit Alami Peningkatan

“Pondok Jati Sanan menjadi pionir di Blitar. Jika dijalankan sesuai SOP dan dengan sepenuh hati, manfaatnya akan terasa luas. Program ini bukan hanya soal makan bergizi, tapi membangun masa depan generasi kita,” ujar Bupati Rijanto.

Dengan hadirnya SPPG di Pondok Pesantren Jati Sanan, diharapkan pesantren dapat menjadi model pemberdayaan gizi berkelanjutan, sekaligus memotivasi pondok pesantren lain di Indonesia untuk ikut berperan serta dalam program 1.000 SPPG guna mendukung Generasi Emas Indonesia 2045. (riz)